FONEM
Adalah satuan bahasa terkecil yang mampu membedakan arti.
Contoh : s a p u / s a p i / s a p a
t a h u / t a h i
MORFEM
1. Morfem Bebas (morfem yang bisa berdiri sendiri dalam sebuah kalimat)
Buku dibaca kakek di teras rumah.
2. Morfem Terikat (morfem yang tidak bisa berdiri sendiri dalam sebuah kalimat melainkan harus melekat pada morfem bebas yang lain) : afiks (imbuhan)
a. Prefiks (awalan) me-, di-, ke-, ter-, dsb.
b. Infiks (sisipan) -el, -er, -em
c. Sufiks (akhiran) -an, -kan, -i
d. Konfiks (imbuhan gabung) me-kan, me-i, memper-kan
Alumorf (perubahan bentuk morfem terikat karena pengaruh morfem bebas yang dilekatinya) awalan me- adalah :
ü me- melukis, melihat
ü men- menulis, mencuci
ü mem- membawa, memandang
ü meny- menyapu, menyikat
ü meng- mengambil, menggambar
ü menge- mengebom, mengecat
Macam-macam kalimat :
1. Kalimat sempurna (kalimat yang minimal terdiri atas satu pola kalimat /SP)
Contoh :
Nenek makan. (SP)
Kakek bermain kelereng. (SPO)
2. Kalimat tak sempurna (kalimat yang hanya terdiri dari satu kata)
Contoh :
Pergi!
Pergi.
3. Kalimat verbal (kalimat yang predikatnya berupa kata kerja)
Contoh :
Ibu menyapu halaman. (Kata Kerja)
Mereka bermain sepak bola di lapangan. (Kata Kerja)
4. Kalimat nominal (kalimat yang predikatnya berupa selain kata kerja )
Contoh :
Gadis itu cantik. (Kata Sifat)
Adikku sebelas. (Kata Bilangan)
Pamanku dokter. (Kata Benda)
5. Kalimat aktif (subjek melakukan pekerjaan, predikat biasanya berawalan me-, objek dikenai pekerjaan, dan menggunakan kata kerja transitif)
Contoh :
Ayah memperbaiki sepeda.
Kami membaca buku di perpustakaan.
6. Kalimat pasif (subjek dikenai pekerjaan, predikat biasanya berawalan di-, objek melakukan pekerjaan, dan menggunakan kata kerja transitif)
Contoh :
Bunga disiram kakak tadi pagi.
7. Kalimat langsung (kalimat yang langsung diucapkan oleh penutur/orang yang berbicara)
Contoh :
Ayah bertanya, “Kapan Ibu berangkat ke Jakarta?”
“Kemarin pagi,” jawab saya.
8. Kalimat tak langsung (kalimat yang tidak langsung diucapkan oleh penutur/orang yang berbicara)
Contoh :
Ayah menanyakan kepada saya kapan ibu berangkat ke Jakarta.
Saya menjawab kemarin pagi.
9. Kalimat transitif (kalimat yang memerlukan objek)
Contoh :
Paman mengecat pagar rumah.
Kopi diminum kakek.
10. Kalimat intransitif (kalimat yang tidak memerlukan objek)
Contoh :
Saya menangis.
Adik tidur.
11. Kalimat inti (kalimat yang hanya terdiri atas unsur S dan P)
Contoh :
Pak guru mengajar.
Siswa menulis.
12. Kalimat luas (kalimat hasil perluasan kalimat inti tetapi tidak menghasilkan pola kalimat yang baru)
Contoh :
Kami mengerjakan tugas di perpustakaan sekolah tadi pagi.
Siswa mengikuti upacara bendera dengan khidmat.
13. Kalimat tunggal (kalimat yang hanya terdiri atas satu pola kalimat saja)
Contoh :
Ibu menanak nasi di dapur.
Dokter memeriksa pasien tadi pagi.
14. Kalimat majemuk (kalimat yang terdiri atas lebih dari satu pola kalimat)
Contoh :
Anak kecil yang memakai topi itu menendang bola di lapangan.
Adik makan roti yang dibeli ibu di warung kemarin.
Klausa adalah kelompok kata yang terdiri atas unsur subjek dan predikat yang berpotensi menjadi kalimat tunggal.
Contoh :
ayah membaca
sepeda diperbaiki