SAHABAT
Oleh : Kurnia Adhi P
Dulu ku aku tak mangerti arti sahabat
Arti dari sahabat , teman ,maupun kawan
Dulu ku sering sendiri
Dalam menghadapi masalah
Namun dulu sempat aku perlahan mengenal
Apa itu sahabat
Walaupun hanya perlahan
Namun ku kan tetap mencoba
Mencoba melangkah
Dalam kehidupan dengan berusaha belajar
Belajar mengenal sahabat
Dan memperlakukannya seperti diriku sendiri
Dan kini,
Aku mulai mengerti sahabat
Dan ku pun mulai mengerti
Apa yang dikenal dengan nama “Sahabat”
Sahabat bukanlah pembantu
Sahabat juga bukan seorang ketua
Sahabat adalah seseorang sama dengan kita
Karena sahabat tak mengenal asal usul kita
Terima kasih sahabat
Kau telah memberiku semangat . .
Saat suka maupun duka
Sakali lagi ,
Jangan Rusak Diriku
Oleh : Kurnia Adhi P
Sejuk harum kini tak dapat kuberikan
Tak ada lagi yang dapat kuberikan
Ku telah berjuang
Untuk memberi yang terbaik pada semua
Namun, meski begitu
Ku tak berdaya
Melawan semua yang telah terjadi
Karena ulah sebagian dari kalian
Ku tak dapat tumbuh
Tak dapat memberikan apa yang dapat ku berikan
Sebagian dari diriku telah hilang
Tak dapat berdaya lagi
Daunku hilang , terbakar habis oleh api keserakahan
Batangku tak ada, hilang untuk memenuhi hasrat sebagian
dari kalian
Buahku habis ,Teramapas habis oleh keserakahan,
Tempat hidupku pun telah hancur, terhancurkan oleh gedung gedung megah menjulang tinggi
Sebetulnya ,
Memanng semua itu kuberikan untuk semua
Namun, bukan begini cara mengambilnya
Saat dibutuhkan ,diriku tak bisa membantu
Akan tetapi ,
Saat ku ada ku diperlakukan semena – mena
Tolonglah diriku ,
Jangan rusak diriku …
Biarkan Ku Terbang
Cipt : Kurnia Adhi P
Terbaring ku disini
Hanya dapat melihat
Mendengarkan , Mengharumnya ,,
Tanpa dapat merasakan apapun
Seandainya ku bebas
Bisa merasakan rasanya hidup bebas
Tidak hanya dapat berada
Berada dalam jeruji ini…
Ku ingin terbang
Terbang bebas seperti teman temanku
Yang tak terikat apapun
Dan tanpa halangan
Seandainya tak ada ulah sebagian kecil manusia
Yang selalu ingin memburuku
Hanya untuk hasrat sesaat
Dan tanpa sebab akibat
Namun aku tetap berterima kasih pada manusia
Karena mereka juga
Ku tetap dapat hidup
PAHLAWAN TANPA WAJAH
Oleh : Kurnia Adhi Putra
Kurasakan sebuah rasa
Rasa yang mungkin jarang kutemukan.
Kibasan angin yang mengenai kulit tipisku.
Sejuknya udara yang menusuk hidungku dengan kesejukan.
Bagai tak ingin hilang rasa ini,
Rasa yang memberiku sebuah kenikmatan
Semangat baru , Hidup Baru ,
Dan inspirasi baruku
Itulah yang kusebut sebagai ,
Pahlawan tanpa wajah
Hijau daunnya bagai pemberi kebahagiaan
Hamparan laut bagai hamparan kebebasan
Gunung gunung menjulang tinggi
Bagai ingin membuat kita menjulangkan semangat
Hutan yang lebat ,
Bagai ingin memberikan sebuah kekuatan untuk menjalani hidup.
Keindahan Alam ,
Itulah Pahlawan tanpa wajah
Pahlawan yang berjasa
Tanpa wajah kepamrihan ……
Torehan Keindahan
Oleh : Kurnia Adhi Putra
Saat ku terbangun
Aku melihat sesuatu…
Sesuatu yang membuat …
Banyak wajah tersenyum
Ku pun mulai mencari
Sesuatu yang membuat….
Banyak orang menjadi riang gembira
Menjadi sebuah senyuman .,.,.
Hari itu ku memulai pencarian .,.
Ku semakin bingung
Namun sesuatu itu
Terus membuatku tersenyum .
Detik demi detik berlalu
Tetes keringat mulai membasahi bajuku
Seakan akan tetes tetes keringat itu
Ingin memberi suatu jawaban
Saat semua kulalui
Akhirnya pun mulai kutemukan jawaban
Jawaban atas semua kebimbangan
Dan pemberi sebuah senyuman
Itulah ……
Karya tak ternilai dari sang Pencipta
Suatu karya yang tak bisa dituliskan
Hanya dalam secarik kertas
Alam.,..
Itulah cara orang memanggilnya
Keindahan yang tak diungkapkan
Walau pun dengan tinta air dan dalam lembaran dedaunan
Indahnya Pagi
Cipt : Kurnia Adhi Putra
Kukuruyuk………..
Suara ayam pagi membangunkanku
Namun ,
Masih ku terbaring di tempat tidurku
Akan tetapi ,
Sedikit kurasa bisikan kecil
Serasa ingin mengajakku
Keluar melihat dunia
Akan tetapi ,
Ku serasa malas
Meninggalkan tempat ku berbaring
Meninggalkan kerajaan kemalasanku
Namun ,hati kecilku berbisik tuk keluar
Merasa indahnya pagi
Merasakan terbitnya sang laksana mentari menyongsong kehidupan
Langkah demi langkah
Detik demi detik berlalu
Keluar menuju pagi
Keluar mencapai sang mentari
Saat ku sampai ,
Ku melihat sebuah …..
Keindahan bagaikan laksana angin membentuk kepadatan
Bagaikan air membentuk kehangatan
Mungkin inilah jawaban
Jawaban dari bisikan hati
Dari sanubari kebahagiaan ….
Dari dasar laut kehangatan …..Hasil Tetesan Keringat
Cipt : Kurnia Adhi Putra
Prok…..prok….
Langkah kaki lembut menuju kelas …
Menyampaikan pesan kesenangan …
Pesan hasil keringat
Tawa .,.,.. mulai terdengar …
Kini wajah itu berubah
Wajah wajah kecapekan , kesedihan..
Kini berubah menjadi wajah malaikat kecil yang menemukan kebaikan
Hari hari berlalu
Akhirnya saat saat hasil tetesan keringat
Mulai terbayar , Hasil dari pemberian keringat
Untuk pengabdian , pada Negara , sekolah dan keluarga
Upacara pembukaan pun dimulai
Kesedihan hilang
Terganti kesenangan indah ,
Dari sanubari hati atas perjuangan
Detik demi detik ….
Menit demi menit ….
Jam demi jam pun berlalu…
Kesenangan pun meninggi …
Kesenangan itu mulai tersusun …
Bagai susunan harmoni dari nada …
Nada dari hati dan perasaan dari titian kalbu
Dan tersusun dalam satu mozaik cinta
Wajah ceria terurai tanpa air mata
Kesedihan hilang tertumpas kesenangan
Bagai , air di tengah gurun tanpa oasis
Bagai , api di tengah kutub tanpa Eskimo
Memang cerita ini indah
Memang cerita ini indah
Memang juga saat itu telah berlalu
Namun , ingin ku kembali
Akan tetapi , ku tak bisa
Tak bisa kembali ku rasakan itu
Namun dapat tetap kurasakan indah
Kenangan kenangan dengan kawan
Saat manis dengan senyuman ….